Cho's

 

 

 

Cring…

Suara notifikasi kembali terdengar dari tablet PC yang berada disebelah tempat tidurnya. Hye Hee membuka password tablet PCnya dan tersenyum sendiri saat membaca isi pesan tersebut.

“Hahahaha ada-ada saja gadis ini” Ia tertawa sendiri didalam kamarnya.

“Sejak kapan kau menjadi istri wookie oppa?” tulisnya

“Kami baru saja menikah, tapi kami belum melakukan resepsi, hehehe”

“Haiiss gadis ini, lagi-lagi mengatakan yang bukan-bukan. Park Minhyo kau benar-benar tergila-gila pada Kim Ryewook itu heh?” Gerutu Hye Hee setelah membaca pesan terakhir yang diterimanya.

Park Minhyo, gadis itu dua tahun lebih muda dari Hye Hee, keduanya saling mengenal tanpa sengaja di jejaring sosial. Dan sejak saat itu mereka menjadi sangat dekat. Hye Hee sudah menganggap Minhyo seperti adiknya sendiri, begitu juga sebaliknya. Apalagi setelah Hye Hee tahu, bahwa ternyata gadis itu sangat tergila-gila pada Kim Ryeowook.

“Kenapa tidak mengundangku dan si gendut?” Tulis Hye Hee untuk membalas pesan yang diterimanya. Ia menekan tombol send. Tidak sampai menunggu layar tabletnya mati, sebuah pesan sudah kembali masuk, dan lagi pesan itu berasal dari Park Minhyo.

“Huahahaahaa, onnie si gendut yang kau maksud itu suamimu, kan?” Minhyo mengirimkan beberapa emoticon orang tertawa senang dan mengejek. Hye Hee bisa membayangkan kalau saat ini Park Minhyo pasti sedang tertawa senang membaca pesan yang diterimanya.

Hye Hee juga ikut tertawa membaca isi pesan dan gambar emoticon dari gadis itu. Ia kembali mengetik. “Tentu saja, siapa lagi kalau bukan dia. Kau tidak lihat akhir-akhir ini dia semakin subur saja. Itu panggilan sayang yang kuberikan padanya” balas Hye Hee.

Ia tertawa kecil setelah pesannya terkirim. Akhir-akhir ini, ia sangat suka memanggil Cho Kyuhyun suaminya dengan panggilan gendut tanpa sepengetahuan pria itu, karena memang akhir-akhir ini pria itu terlihat semakin subur saja, padahal jadwalnya begitu padat, tapi badannya malah semakin subur.

Sebuah pesan balasan kembali ia terima “Baiklah, aku akan mengundangmu dan suamimu yang gendut itu untuk datang ke resepsi pernikahanku dan Wookie oppa, tapi kalian harus membawa Ji Hwon”

“Berani bayar berapa kau, menyuruhku membawa anakku” balas Hye Hee lagi. Selain dekat dengan dirinya, Park Minhyo juga sangat dekat dengan keluarga kecilnya. Termasuk Ji Hwon putranya.

“Aku akan menyediakan makanan yang banyak untuknya. Dan makanan itu dibuat khusus oleh Ryeowook oppa”

“Kalau kau menyediakan makanan, kau hanya membuat si gendut itu semakin senang. Dia akan semakin semangat kalau banyak makanan”

“Hahaha, kau benar onnie. Kalau begitu aku akan menyediakan makanan hijau, bagaimana?”

“Makanan hijau itu cocoknya kau berikan pada kambing. Kau tahu, diantara kami tidak ada yang menyukai makanan itu”

“Lalu aku harus menyediakan apa? Kau bilang kalau makanan, hanya membuat suamimu yang gendut itu semakin senang. Kau membuatku bingung saja onnie”

“Hahahaha, aku juga bingung. Cukup sediakan es krim yang  banyak saja” Hye Hee tersenyum puas saat mengirim pesan yang baru saja diketiknya. Obrolan mereka memang tidak pernah masuk akal, tapi kedua wanita itu sangat suka membahas hal yang kemungkinan terjadinya sangat tidak mungkin.

“Onnie kau dalam masalah besar, kalau suamimu sampai membaca pesan-pesan kita ini.”

Hye Hee menggigit bibir bawahnya saat pesan terakhir dari Minhyo diterimanya. Gadis itu benar, kalau sampai Kyuhyun membaca pesan mereka, bisa- bisa ia dalam masalah besar. “Makanya kau jangan mengatakannya pada siapapun. Ini hanya rahasia kita berdua”

Hye Hee terus terlarut dengan perbincangan melalui chatting salah satu sosial network bersama Minhyo, sampai ia tidak menyadari bahwa sejak tadi suami dan anaknya sudah pulang.

“Kau sedang apa?”

Hye Hee terkejut mendengar sebuah suara di dalam kamarnya. Sejak tadi ia hanya sendirian di apartemennya. Karena hari ini ia memang tidak memiliki jadwal dirumah sakit, jadi ia memutuskan untuk bersantai di apartemennya setelah mengantarkan Ji Hwon sekolah.

Hye Hee mengelus dadanya, lalu mengembuskan napas lega, setelah melihat Kyuhyun dan Ji Hwon yang berdiri di pintu kamarnya “Kapan kalian pulang? Kenapa aku tidak mendengarnya?” Ujarnya

“Kami sudah memanggilmu sejak tadi, tapi tidak ada sahutan. Ternyata kau malah asyik tertawa sendiri disini”

Hye Hee tersenyum sungkan mendengar penuturan Kyuhyun. Apa dia begitu terlarut dalam chattingnya dengan Park Minhyo, sampai tidak menyadari kepulangan suami dan anaknya.

“Aku sedang chatting dengan Minhyo. Beberapa hari ini aku tidak mendengar kabarnya” Hye Hee segera menekan tombol disamping untuk mengunci tablet PC nya, lalu mendorong benda itu masuk ke bawah bantalnya. Ia tidak ingin Kyuhyun mengambil benda itu dan membaca pembicaraannya dengan Minhyo.

“Kenapa tidak bilang kalau akan menjemput Ji Hwon hari ini? Bukannya kau bilang hari ini ada rekaman?” Hye Hee bangkit dari tempat tidurnya, lalu menghampiri suami dan putranya.

“Aku sudah meneleponmu, tapi kau tidak mengangkatnya. Sebenarnya apa yang kau lakukan sejak tadi?” Tersirat sedikit emosi dari ucapan Kyuhyun.

“Eoh, benarkah?” Hye Hee menggaruk kepalanya “Aku mematikan nada ponselku, jadi aku tidak mendengarnya” cengiran lebar ditunjukkan wanita itu untuk suaminya. “Ji Hwon-ah kau sudah makan siang?” Tanya Hye Hee pada putranya.

“Eum. Aku sudah makan dengan appa tadi” jawab Ji Hwon diiringi anggukan.

“Kalau begitu, ayo omma ganti bajumu. Setelah itu kau harus tidur siang” Hye Hee membawa Ji Hwon keluar dari dalam kamarnya dan Kyuhyun. Ia tidak ingin berlama-lama berdebat dengan pria itu didepan Ji Hwon.

Cho Ji Hwon mengangguk patuh, lalu mengikuti intruksi yang diberikan ibunya. Setelah Hye Hee dan Ji Hwon keluar, Kyuhyun melepaskan jaket hitam yang dikenakannya. Mencampakkan benda itu kesembarang tempat, lalu merebahkan tubuhnya dengan nyaman diatas tempat tidurnya.

Sebenarnya ia benar-benar kesal dengan Hye Hee. Tadinya ia berencana mengajak wanita itu untuk makan siang bersama, sambil menjemput Ji Hwon disekolahnya, karena jadwalnya hari ini tidak begitu padat. Berulang kali ia menghubungi wanita itu, tapi tidak diangkat. Karena kesal Kyuhyun akhirnya memutuskan menjemput Ji Hwon sendiri, dan mengajak bocah itu makan siang bersama tanpa ibunya.

Tiba-tiba Kyuhyun teringat sesuatu. Tadi Hye Hee mengatakan bahwa ia sedang chatting dengan Park Minhyo. Kyuhyun memang mengenal gadis itu. Kyuhyun mencari-cari tablet PC milik istrinya disekitar tempat tidur, tapi tidak ada. Kyuhyun mengangkat bantal yang ditidurinya, dan binggo ia mendapatkan benda itu. Segera Kyuhyun menekan tombol kunci disisi samping, dan layar tablet PC meminta password untuk dimasukkan.

Dengan cepat Kyuhyun memasukkan password yang diminta, tentu mudah baginya mengetahui password dari semua akun maupun gedget milik istrinya. Begitu password yang dimasukkannya diterima, Kyuhyun segera menekan tombol pintas, untuk mengetahui akun terakhir yang dibuka istrinya. Ternyata istrinya itu baru saja melakukan pembicaraan melalui akun Line miliknya. Jari telunjukknya segera menyentuh nama Park Minhyo untuk melihat isi pembicaraan kedua wanita itu. Ia membaca dengan seksama, sampai pada bagian dimana, kedua matanya membulat lebar setelah ia membacanya.

***

 

 

Setelah menidurkan Ji Hwon dikamarnya, Hye Hee kembali lagi kekamarnya dan Kyuhyun. Dan lagi-lagi ia terkejut saat melihat Kyuhyun memegang tablet PC miliknya. Ia berjalan dengan perlahan menuju suaminya, karena sekarang pria itu sudah menyeringai kepadanya.

“Kau… sedang apa?” Tanya Hye Hee takut-takut. Ia duduk dipinggir ranjang, memberi sedikit jarak dengan Kyuhyun.

Kyuhyun melirik ngeri istrinya, ia mengangkat tablet PC tersebut “Igo, apa yang kau katakan pada Minhyo?” Tanya Kyuhyun.

Shit!!! Dia pasti mengetahui passwordnya. Hye Hee menggeleng “A… aku tidak mengatakan apapun, kami hanya chatting seperti biasanya” jawab Hye Hee sedikit tergagap. Pasti si gendut ini sudah membacanya, batin Hye Hee.

“Lalu apa maksudmu dengan mengataiku gendut?” Kyuhyun memajukan tubuhnya mendekat pada Hye Hee, seringaian di wajahnya terlihat semakin jelas.

Hye Hee memundurkan tubuhnya, saat Kyuhyun sudah berada di depan wajahnya “I…itu… ak…aku, kau tidak membacanya dengan benar. Aku mengatakannya dengan jelas, kalau itu panggilan sayang yang ku berikan untukmu” Hye Hee memajukan wajahnya, sehingga membuat Kyuhyun yang memundurkan wajahnya.

“Tapi kenapa kau harus mengatakannya pada Minhyo?” Kyuhyun memandang kesal istrinya. Karena wanita itu dengan mudahnya mengatainya gendut pada orang lain.

“Kenapa? Kau tidak terima? Itu kenyataannya Cho Kyuhyun-ssi. Kau lihat saja, bentuk tubuhmu sekarang” jawab Hye Hee enteng. Wanita itu melipatkan kakinya, lalu melirik suaminya yang sudah kesal setengah mati padanya.

Kyuhyun tertegun mendengar pengakuan istrinya. Ia memperhatikan tubuhnya sebentar, lalu kembali melihat istrinya “Tapi kau menyukainya, kan?” Cibirnya.

Hye Hee mengerjapkan kedua matanya mendengar Kyuhyun “Menyukainya katamu?” Ulang Hye Hee.

“Ya. Bukahkah kau lebih menyukai aku seperti ini. Buktinya kau sampai menyiapkan panggilan khusus untukku” Kyuhyun menarik tangan istrinya, hingga wajah wanita itu merapat di wajahnya. “Apa kau begitu menyukaiku, nyonya Cho” Kyuhyun membisikkan kata-kata itu pelan ditelinga istrinya. Bahkan saking pelannya kata-kata itu terdengar seperti desahan ditelinganya.

Hye Hee bergidik ngeri “Ya, Cho Kyuhyun, apa yang kau…” Hye Hee belum selesai dengan kata-katanya, karena Kyuhyun sudah menempelkan bibirnya di leher mulus wanita itu.

Kyuhyun menciumi leher istrinya itu secara perlahan, berpindah dari satu sisi ke sisi yang lain. Kyuhyun menyibakkan rambut yang menjuntai di leher istrinya, karena menghalangi aksinya.

Sejujurnya Hye Hee, memang lebih menyukai penampilan suaminya yang sekarang. Pria itu terlihat lebih berisi. Membuat pipinya semakin berisi dan pria itu semakin terlihat lucu, menurutnya.

“Kyuh…” Hye Hee tidak mampu menghentikan kegiatan Kyuhyun, karena ia tidak pernah bisa menolak sentuhan yang diberikan pria itu.

“Ini hukuman untukmu nyonya. Karena kau sudah berani memberitahukan panggilan sayangmu untukku pada orang lain” gumam Kyuhyun disela-sela kegiatannya menciumi leher istrinya. Jemarinya mulai bergerak membuka pita dress rumahan yang dikenakan istrinya.

“Aku hanya mengatakannya pada Minhyo” Hye Hee menahan tangan Kyuhyun yang sudah berhasil menurunkan salah satu lengan dressnya. Apalagi saat ini ia hanya mengenakan dress dengan lengan terbuka, membuat Kyuhyun dengan mudah melancarkan aksinya.

“Dan aku tidak suka, Minhyo lebih dulu tahu, daripada aku” Kyuhyun mencium pundak istrinya hingga kelengan atas wanita itu. Tangannya tidak berhenti bergerak menurunkan lengan dress istrinya, dan sekarang bagian atas dress itu sudah sepenuhnya terlepas kebawah, sampai batas dada wanita itu.

“Kyuh…” Hye Hee masih berusaha menghentikan aksi Kyuhyun, karena ia sedang tidak ingin melayani kemauan pria itu. Ji Hwon baru saja tertidur, bisa saja bocah itu terbangun karena ulah mereka “Kyu… Ada Ji Hwon”

“Dia sudah tidur dikamarnya” jawab Kyuhyun singkat. Pria itu sudah kembali ke leher jenjang milik istrinya, menciuminya dengan penuh kenikmatan.

“Tapi..tapi…” Hye Hee mengangkat wajahnya, karena Kyuhyun memaksa menciumi leher bagian atasnya.

“Aku tidak suka ditolak nyonya, kau tahukan?” Kyuhyun tidak peduli dengan penolakan yang coba dilakukan istrinya. Ia terus melanjutkan kesenangannya. Ia sudah sampai di wajah istrinya, menciumi pipi mulus istrinya, lalu mengulum telinga bawah istrinya.

Hye Hee sudah berusaha menahan agar ia tidak terlena dengan aksi Kyuhyun. Tapi ia memang tidak bisa melakukan apapun, jika pria itu sudah menyentuh titik-titik sensitifnya. Kyuhyun begitu tahu, dibagian mana ia harus bekerja, hingga membuat istrinya itu mengalah, dan menuruti kemauanya.

Akhirnya wanita itu menyerah, dan mengikuti permainan yang sudah dimulai Kyuhyun. Begitu istrinya tidak melawan lagi, Kyuhyun segera melumat bibir manis milik istrinya dan segera dibalas oleh wanita itu. Tangan Kyuhyun masih betah bekerja dibagian dada wanita itu. Dengan perlahan ia menurunkan dress itu hingga terbuka seluruhnya.

“Kau harus menerima hukumanmu nyonya. Sampai aku memutuskan untuk berhenti” Kyuhyun mengangkat wajahnya dari dada Hye Hee, dan memamerkan seringain iblis khas miliknya.

“Tapi Ji Hwon…” Belum sempat Hye Hee membantah ucapan pria itu, Kyuhyun segera membungkam mulut wanitanya, dan segera melancarkan aksinya.

***

 

 

3 hours later

 

Ting tong

 

Suara bel pintu apartement terdengar ditekan berulang kali. Hye Hee segera bangkit dari tidurnya, lalu memakai pakaiannya dengan cepat. Ia baru saja akan tertidur, tetapi suara bel membuatnya kembali terjaga. Padahal tenaganya benar-benar terkuras melayani Kyuhyun. Pria itu tidak main-main dengan ucapannya. Mereka baru saja berhenti beberapa menit yang lalu.

“Kau mau kemana?” Tanya Kyuhyun

“Kau tidak dengar, ada yang menekan bel” sungut Hye Hee, ia merapihkan tatanan rambutnya di kaca, lalu berlari untuk membuka pintu apartemen.

“Haisshh menganggu saja” gerutu Kyuhyun. Ia baru saja akan tertidur sambil memeluk istrinya. Kebiasaan yang selalu mereka lakukan setelah bercinta, tapi mereka malah kedatangan tamu.

***

 

 

Hye Hee segera membuka pintu apartemennya, karena sejak tadi orang yang berada diluar tidak berhenti menekan bel.

Onnie gwenchana?” Park Minhyo langsung memutar mutar tubuh Hye Hee, begitu wanita itu membukakan pintu untuknya.

“Yah, Park Minhyo, apa yang kau lakukan?” Tanya Hye Hee. Ia heran kenapa gadis itu tiba-tiba muncul, dengan wajah yang terlihat panik.

“Aku benar-benar khawatir padamu. Syukurlah kau tidak kenapa-napa” Minhyo mengembuskan napas lega setelah melihat Hye Hee masih dalam keadaan utuh, dan wanita itu tidak terluka sedikitpun seperti pemikirannya.

Nega Wae?”

“Ada apa ini? Siapa yang datang?” Kyuhyun keluar dengan keadaan masih berantakan. Pria itu hanya mengenakan celana pendeknya, dan rambutnya masih acak-acakan.

“Onnie kau benar-benar tidak apa-apa, kan?” Minhyo kembali bertanya setelah ia melihat Kyuhyun datang dengan keadaan berantakan.

“Memangnya aku kenapa?” Hye Hee mengulang kembali pertanyaannya.

“Bukahkah Kyuhyun oppa membaca isi pesan kita tadi?”

“Maksudmu?”

“Tadi Kyuhyun oppa membalas pesan terakhir yang kukirim padamu. Dia bilang dia sudah menangkap kita berdua, dan dia akan memberikan hukuman padamu” cerita Minhyo. Ia melirik Kyuhyun dan Hye Hee bergantian.

Hye Hee melenguh malas, lalu memandang suaminya yang bersikap acuh “Ck, dasar gendut.” Cibir Hye Hee.

“Tadinya aku ingin segera menyelamatkanmu, tapi aku masih ada kelas, dan aku tidak bisa meninggalkan kelasku” sesal Minhyo.

Hye Hee melihat Kyuhyun tersenyum di belakangnya. Pasti pria itu sedang mensyukuri karena Minhyo tidak datang tepat saat ia akan melaksanakan aksinya, karena kalau pada saat itu Minhyo datang, sudah pasti ia tidak akan bisa melakukan kesukaannya.

“Aku baik-baik saja. Maaf sudah membuatmu khawatir” Hye Hee tersenyum hangat untuk mengurangi penyesalan gadis itu.

“Eoh, Minhyo ahjumma”

Minhyo menggeser pandangannya dari hadapan Hye Hee, saat mendengar suara Ji Hwon memanggilnya. “Ji Hwon-ah” panggilnya senang

“Ahjumma syukurlah kau datang. Ahjumma ajak aku bermain, sejak tadi aku tidak bisa tidur” Ji Hwon langsung menggandeng tangan Minhyo, dan berdiri disisi gadis itu.

“Kenapa kau tidak bisa tidur?” Tanya Minhyo. Ia kembali melirik Hye Hee dan Kyuhyun yang sudah salah tingkah

“Omma dan appa berisik sekali, aku mendengar suara-suara aneh dari kamar mereka.” Gerutu Ji Hwon. Ia memandang kesal orang tuanya. Ia sempat menikmati tidur siangnya beberapa saat, sebelum kedua orang tuanya menimbulkan suara berisik dari dalam kamar mereka.

Hye Hee dan Kyuhyun menundukkan wajah mereka bersamaan. Wajah Hye Hee terlihat memerah menahan malu.

“Ahh arraseo. Jadi ommamu sudah menerima hukumannya. Baiklah, aku rasa aku akan memberikan appamu kesempatan sekali lagi, untuk menghukum ommamu” sindir Minhyo. Ia tersenyum penuh arti pada pasangan suami istri yang masih sama-sama tertunduk menahan malu.

“Hukuman? Hukuman apa ahjumma?” tanya Ji Hwon. Yang ia tahu orang akan dihukum jika melakukan kesalahan, dan setaunya ibunya tidak melakukan kesalahan apapun “Memangnya omma melakukan kesalahan?”

“Hukuman ini khusus untuk orang dewasa, berbeda dengan hukuman biasanya” kata Minhyo tepat dihadapan Ji Hwon. Gadis itu membungkuk untuk menyamakan wajahnya dengan Ji Hwon.

Cho Ji Hwon hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia masih belum mengerti, tapi ia juga malas untuk kembali bertanya.

“Ji Hwon-ah, kajja kita pergi ketaman bermain saja. Biarkan appamu melanjutkan hukumannya pada ommamu” Min Hyo menarik lengan Ji Hwon, dan membawa bocah itu keluar dari apartemennya, tanpa berpamitan pada kedua orang tuanya.

Hye Hee segera berlari ke arah pintu “Minhyo-ya, jangan membawanya terlalu lama. Pulangkan dia sebelum jam delapan malam” teriak Hye Hee.

“Kau tenang saja onnie, lanjutkan saja hukumanmu” Minhyo balas berteriak tanpa berbalik melihat Hye Hee.

Hye Hee bergumam tidak jelas mendengar jawaban Minhyo, ia segera menutup pintu apartemen. Dan sekali lagi, jantungnya hampir melompat keluar, karena tiba-tiba Kyuhyun sudah berdiri di belakangnya.

“Kau ingin membuatku mati muda, karena serangan jantung mendadak” Hye Hee mengelus dadanya yang bergetar karena terkejut.

Aniya” jawab Kyuhyun. Ia merapatkan tubuhnya, lalu memeluk pinggang wanita itu “Aku hanya ingin melakukan yang diminta Minhyo”

Mwo?”

“Ayo kita lanjutkan hukumanmu. Sekarang tidak ada Ji Hwon, jadi kau tidak perlu menahan dirimu” ucap Kyuhyun sambil mencium pipi istrinya.

“Cho Kyuhyun, bukankah kita baru saja selesai?” Hye Hee mendorong tubuh Kyuhyun untuk menjauh. Jujur saja, ia masih lelah.

“Tapi ini kesempatan langka, sayang” Kyuhyun segera mengangkat tubuh istrinya dan membawa wanita itu menuju kamarnya.

“Aku masih lelah Kyu…” Hye Hee berusaha turun dari gendongan Kyuhyun, tapi tidak bisa karena pria itu menahannya.

“Hanya sebentar nyonya, dan kau tidak akan merasa lelah lagi” Kyuhyun segera mencium bibir istrinya, agar wanita itu tidak berbicara lagi. Ia menciumi wanita itu sampai ke depan pintu kamar mereka.

“Kau siap?” Kyuhyun menyeringai sambil menaikkan sebelah alisnya. Dan dengan salah satu kakinya, ia menutup kuat pintu kamar mereka, dan kembali melakukan kegiatan favoritnya. Menggunakan kesempatan langka yang diberikan untuk mereka.

END

Halohalohaloo….

Lama tidak bersua kkkk.  Oke langsung aja ff ini hanya selingan disela-sela kejenuhan nulis the one and only, entah kenapa tiba-tiba saja aku bingung  buat kelanjutan ceritanya, padahal udah setengah jadi –“

Dan tiba-tiba ide cerita gila ini muncul pas aku lagi chatting sama salah satu adik perempuan yang paling bawel, paling doyan ngerecokin aku kkkk

Park Minhyo, this story dedicated to you ^^

oke semoga kalian suka, kalau gak suka juga gpp kok, itu kan hak kalian kkkk. Dan maaf juga kalau ceritanya rada sedikit vulgar. Tadinya ini cuma buat iseng-iseng doang, eh malah keterusan gini T_T

dan satu lagi mumpung masih suasana lebaran, aku mau ngucapin Habby Eid Mubaraq 1434 H. Mohon maaf lahir dan bathin.

Sign

Cho’s Family