***
Tahukah kau bahwa takdir kita terjalin sejak pertama kali kita bertemu
Di detik aku melihatmu pertama kali aku tahu bahwa kau adalah takdir yang pilihkan Tuhan untukku. Dan ketika kita sudah bersama aku tahu percaya bahwa selamanya kita tidak akan pernah terpisah. Karena sesuatu yang sudah di takdirkan oleh Tuhan tidak akan pernah salah.
Meskipun ada kerikil tajam yang membentang di hadapan kita berdua, kita harus melaluinya bersama. Karena dengan bersama semuanya akan menjadi lebih muda.
Aku mungkin sempat kehilangan arah ketika melangkah di kerikil tajam itu, tapi kau tidak pernah melepaskan genggamanmu, hingga akhirnya aku tahu bahwa aku tersesat dan menemukan jalanku kembali padamu, rumahku, hidupku.
***
Warning
Don’t Get Stuck With Typo’s ^__^
Bukankah cinta itu tidak selamanya harus bahagia?
Selalu ada kesedihan di setiap cerita cinta, dengan kesedihan itulah kita memaknai arti cinta kita
Akan selalu ada badai di tengah-tengah cerita bahagia kita. Di saat badai itulah kekuatan cinta kita di uji
Mampukah kita melewatinya bersama, atau malah menyerah dan membiarkan badai itu menyapu kebahagiaan yang seharusnya bisa kita miliki di masa depan
Aku selalu disini memegang tanganmu erat, karena aku selalu ingin bersama denganmu melewati perjalanan hidup. Baik itu sedih,senang, bahagia ataupun menangis.
Maukah kau untuk menyambut tanganku, mengenggamnya erat dan tidak melepaskannya meskipun badai yang kencang menghantam kita?
Warning : Typo’s Everywhere ^–^
Biar Kalian gak terlalu bingung, nih aku masukin part sebelumnya.
semoga aja pas udah baca part sebelumnya bisa langsung nyambung ceritanya 😀
“Maaf aku menganggu waktu kalian,” Gadis itu menyela perbincangan yang terjadi di meja itu. “Aku ingin berbicara dengan Kyuhyun-ssi, apa aku bisa meminjamnya untuk beberapa waktu?” Park Saena tersenyum manis pada seluruh orang yang ada di meja itu, namun saat ia menatap Hye hee yang ada di samping Kyuhyun, ia merubah senyumannya.
“Aku janji, ini hanya sebentar.” Saena kembali menambahkan. Sejak tadi ia sudah melihat pertengkaran Kyuhyun dan Hye Hee. Rasa muak menyelimuti hatinya, melihat Kyuhyun begitu dekat dengan Hye Hee, dan melihat Hye Hee yang bisa menyentuh Kyuhyun sesuka hati.
Semua mata mengarah pada Kyuhyun, termasuk Hye Hee. Gadis itu juga melihat Kyuhyun.
Kyuhyun bisa merasakan tatapan mata yang menunggu reaksinya, ia mendongakkan wajahnya menatap Saena. Lalu beralih melihat Hyukjae dan Donghae, Haera dan Hyo Soon dan terakhir gadis yang duduk di sebelahnya.
Melihat Hye Hee sebuah rasa asing menyergapnya. Ia tidak bisa meninggalkan Hye Hee, namun ia juga tidak bisa menolak Saena.
“Aku…. permisi sebentar.” Kata Kyuhyun pelan, sangat pelan. Dengan berat ia menegakkan tubuhnya dari kursi tempatnya duduk.
Saena sudah berbalik ingin melangkah bersama Kyuhyun, meninggalkan meja itu, namun sebelum itu, Kyuhyun membungkuk di depan Hye Hee. “Aku hanya sebentar.” Ucapnya menjanjikan, dan Kyuhyun baru benar-benar pergi, ketika Hye Hee mengangguk padanya.
P.S. Typo’s Everywhere
Lantunan musik klasik yang di putar di salah satu salon kencantikan membuat beberapa pengunjung yang berada di tempat itu merasa tenang. Instrumen musik itu membuat beberapa saraf yang tegang menjadi lebih mengendur. Dan saat ini hal itulah yang sedang di rasakan Hye Hee.
Sore ini setelah ia selesai dengan jadwal kerjanya di rumah sakit, ia menyempatkan diri memanjakan kepalanya di salon kecantikan langganannya, namun sebelum itu ia harus menjemput putranya, Ji Hwon yang selalu ia titipkan pada orang tua Kyuhyun, setiap bocah itu pulang dari sekolahnya.
Baca lebih lanjut
Setelah sekian lama hiatus akhirnya aku bisa balik lagi hehehe 😀
Tadinya sempat mikir balik lagi gak ya, tapi sayang kalau blognya di tutup soalnya masih punya banyak utang, dan masih terlalu banyak cerita yang berkeliaran di dalam kepala 😀
Ini cerita sebagai bentuk perjumpaan awal lagi, gak tau deh hasilnya gimana, balik lagi kalian yang mutusin.
Adakah yang kangen sama keluarga ini?
Soalnya aku lagi kangen sama Ji Hwon T^T, makanya buat cerita singkat ini sebagai pembukaan awal 😀
Happy Reading and as usual typo everywhere 😀
Baca lebih lanjut
Suara televisi menyala terdengar sangat keras, hingga memenuhi seluruh ruangan di apartemen. Wanita itu hanya bisa menggeleng mendengar suara bising dari televisi, ia sudah memperingatkan putranya untuk mengurangi volume game yang sedang di mainkan bocah itu, tapi sepertinya tidak berhasil. Baca lebih lanjut
Ji Hwon keluar dari kamarnya dengan penuh semangat, berlari menuju ruangan makan. Namun begitu hanya melihat ibunya yang berada di meja makan sambil menyiapkan hidangan sarapan pagi, seluruh semangatnya hilang.
Wajah sumringah itu seketika berubah menjadi cemberut yang dalam. Dengan langkah lemas ia kembali mendekati meja makan. Baca lebih lanjut
greyarea88 