Just Believing The Expectation Will Come True

Category Archives: Uncategorized

                            
                            ***
Deringan pelan dari ponselnya membuat wanita itu tersenyum tatkala matanya membaca nama pemanggil di layar ponselnya.

Tidak ingin membuat seseorang yang melakukan panggilan untuknya itu menunggu lama, ia segera mengangkat panggilan tersebut.

“Sekarang pukul 1.20 pagi, dan kau mengangkat panggilanku pada deringan pertama.”

Wanita itu diam sembari tersenyum menunggu kelanjutan kata-kata dari ponselnya.

“….artinya kau belum tidur.” Pria itu menghela napas pelan. “Kenapa belum tidur?” Gumamnya lembut.

Wanita itu langsung menjawab “Aku tidak bisa tidur.” Akunya pelan.

“Merindukanku?”

“Bagaimana kau tahu kalau aku merindukanmu?” Wanita itu meluruskan posisi tubuhnya di atas ranjang, menanti dengan tidak sabar kata-kata manis yang akan di ucapkan oleh suaminya itu.

“Karena aku juga sangat rindu padamu saat ini, hingga aku tidak bisa tidur sebelum mendengar suaramu.” Kyuhyun, pria itu mendesah dalam lalu tersenyum menatap layar tabletnya yang diisi oleh foto keluarga kecilnya. Dimana ada ia, Hye Hee dan Ji Hwon.

“Kau sudah mendengar suaraku,” Hye Hee memeluk guling di sebelahnya erat, “sekarang tidurlah.”

“Sebenarnya suaramu saja tidak cukup, tapi dalam keadaan terpisah seperti ini aku rasa begini sudah sangat baik.” Kyuhyun bernapas kasar, untuk mengurangi rasa penuh di dadanya karena rasa rindunya pada istri dan anaknya.

“Ini bukan yang pertama kalinya kau meninggalkan aku dan Ji Hwon keluar negeri.” Ujar Hye Hee.

“Ya tapi sudah hampir dua bulan aku tidak keluar negeri meninggalkan kalian, dan begitu keluar negeri aku harus pergi selama seminggu.”

Mendengar keluhan suaminya Hye Hee tersenyum maklum, dan berkata dengan lembut pada pria itu “Tuntutan pekerjaan sayang.”

“Iya aku tahu.” Balas Kyuhyun. “Terimakasih ya.”

“Untuk?”

“Untuk pengertianmu yang begitu besar padaku.” Kyuhyun tidak pernah tahu bagaimana jika Hye Hee tidak pernah mendukungnya, ia bisa pastikan bahwa ia akan berantakan tanpa dukungan dari wanita itu.

“Tidak ada terimakasih dalam cinta sayang.” Kata Hye Hee. “Aku mendukungmu karena hal itu untuk kebaikan kita berdua juga kan? Coba bayangkan jika aku sebagai pasanganmu tapi aku tidak mendukungmu, apa jadinya karir yang sudah kau bangun dengan susah payah.”

“Karena itulah aku berterimakasih kepadamu. Kau pasangan terbaik untukku.”

Hye Hee menyeka sudut matanya yang berair mendengar ucapan Kyuhyun “Wah rasanya aku ingin menangis mendengar kata-katamu.” 

“Jangan menangis di belakangku, kau tahu aku tidak suka.” Ujar Kyuhyun memperingatkan.

“Iya aku tahu.”

“Dimana Ji Hwon?” Kyuhyun bertanya tentang putra tampannya. “Kalian tidak tidur bersama?”

“Ji Hwon tidur di kamarnya. Tadinya aku ingin mengajaknya tidur di kamar kita, tapi saat aku masuk ke kamarnya dia sudah tidur.”

“Apa dia sudah mengejakan tugas sekolahnya?”

“Sudah, bahkan Ji Hwon sudah mengerjakannya di rumah omma. Mungkin karena itu dia kelelahan dan langsung tertidur selesai makan malam.”

“Anak pintar.” Gumamnya bangga. “Aku rindu kalian berdua.”

“Kami juga merindukanmu. Sekarang tidurlah, besok kau punya banyak kegiatan.”

“Hmm aku akan tidur. Kau juga harus tidur, bukankah besok kau juga bekerja.”

“Iya aku akan segera tidur. Selamat malam sayang.”

“Selamat tidur. Aku merindukanmu dan aku mencintaimu.”

Setelah bertukar ucapan salam dan kata cinta panggilan itu terputus. Dan kedua insan itu tidur dengan memimpikan satu sama lain.

                        

                     ***FIN***

Cuma cerita yang sangat singkat, sebagai sapaan untuk kalian semua. Lama udah gak suguhin kalian cerita, jadi harap maklum kalau hasilnya buruk. Maklum udh lama gak nulis. Ini juga dibuatnya dadakan dari ponsel terus di post dari ponsel juga.

Well thankyou masih setia sama blog ini, dan maaf kalau aku belum bisa lunasin utang ceritaku ke kalian. Maybe next time I can give all of you the nice story.

Good Night 😘😘
JH Mommy


raw copy

 

 

Ketika segalanya terjadi dengan sangat tiba-tiba dan langsung merubah hidupku

Warning : Don’t Get Stuck With Typo’s (^-^)

***

Baca lebih lanjut


image

Pintu kayu berwarna hitam itu dibuka lebar dan laki-laki berperawakan tinggi itu tersenyum lebar hingga ke dalam matanya begitu kedua mata cokelatnya menangkap sosok bergelung gadis mungil di atas tempat tidur yang ditutupi dengan seprai berwarna ungu tersebut. Baca lebih lanjut


Different

 

 

Warning : Typo As Usual

 

 

Baca lebih lanjut


The One And Only Cover copy

 

 

Author POV

 

Suasana hangat sangat terasa di ruangan tempat tuan Cho Yeunghwan dirawat. Keluarga itu baru saja bertemu dengan anggota keluarga mereka yang selama ini tidak pernah mereka ketahui keberadaannya. Keluarga Cho, baru saja bertemu dengan cucu keluarga mereka Shin Ji Hwon, yang selama lima tahun ini tidak pernah mereka ketahui.

Sejak kedatangan bocah itu dan ibunya tiga jam yang lalu, Cho Yeunghwan seperti menemukan kembali semangat hidupnya. Baru hitungan jam ia bertemu dengan Shin Ji Hwon, tapi kehadiran bocah itu mampu meningkatkan kesehatannya. Baca lebih lanjut


heartquake cover copy

 

 

Author POV

Han Haera tersenyum sungkan pada pria yang sudah berdiri dihadapannya dan menundukkan kepalanya sedikit “Sunbae-nim” ucapnya pelan, dan masih belum berani menatap wajah pria dihadapannya.

“Eoh? Onnie kau mengenal Donghae oppa?” tanya Lee Yeon begitu mendengar Haera memanggil Sunbae pada kakaknya.

“Kau, bukankah kau gadis yang waktu itu kehilangan kunci loker?” Ujar Donghae masih sambil mengingat wajah gadis di hadapannya. “Apa yang kau lakukan disini?” Tanya Donghae tanpa memberikan kesempatan pada Han Haera untuk menjawab pertanyaan dari adiknya Baca lebih lanjut


Cho family

 

 

Seorang pria terlihat tengah berdiri di keramaian terminal kedatangan luar negeri. Shin Jin Soo, pria itu sudah sejak 2 jam yang lalu berdiri di depan pintu terminal kedatangan luar negeri. Setelah 2 jam menunggu, akhirnya yang ditunggu-tunggu muncul  juga. Dari pintu kedatangan luar negeri, terlihat seorang wanita yang menggunakan kemeja berbahan satin tipis dengan celana jeans hitam ketat yang menunjukkan sisi jenjang kakinya ditambah dengan High hells berwarna hitam yang semakin memperindah kaki jenjangnya . Tangan kanannya memegang koper yang super besar, sedangkan tangan kirinya mengenggam tangan mungil seorang anak laki-laki.

Dibalik kacamata hitamnya wanita itu mencari-mencari sosok yang akan menjemputnya dan akhirnya pandangannya tertuju pada sesosok pria yang berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri saat ini. Melihat sosok tinggi di hadapannya, wanita itu langsung tersenyum lalu melambaikan tangannya. Baca lebih lanjut